Feature news

Showing posts with label puisi. Show all posts

Andai Dia Tahu

Saat ku tak tahu kabar dirinya membuat hati ini selalu bertanya sedang apakah dia..? adakah aku dalam ingatannya ataukah ia lupa dengan ku yang setia....

Dimana pun aku berada banyangnyalah yang selalu ada mengikuti langkahku kemanapun arah yang kutuju

Andai dia tahu, betapa inginku bertemu memandang matanya yang sayu dan mendengar suaranya yang merdu..

Namun sayang dia tak tahu dan mungkin tak mahu tau tentang suara hatiku yang sangat sangat merindu..

Dia hanya diam membisu
oleh juli
--> Cintailah orang tuamu sepenuh jiwa dan ragamu, kerana orang tuamu adalah orang yang paling mulia bagi dirimu
Learn more »

Tak Kubiarkan Harapanku Layu

Di ujung malam ini telah ku limpahkan

Sejuta cinta dan juga harapan. 

Meski langit tak terang benderang
Namun biasnya masih terlihat gemilang

terseok kaki melangkah menahan beban
Tertatih dalam kepahitan hidup
Namun di ujung malam ini...
Cintamu tetap terpatri

Lihatlah awan yang masih berarak.
Lihatlah angin yang masih bergerak.
Tak jua mampu memberiku semilir.
Meski kucoba melihatnya dari mata batin....

Namun aku tetaplah aku
Tak kan kubiarkan harapanku layu
Akan kutempuhi apapun yang terjadi
Hingga ujung malam ini tak nampak lagi....

Untukmu yang di sana...
lihat aku dengan gemuruh hati....
Aku akan tetap melangkah
Sampai di perhentian nanti.....
Tak peduli...
Meski penuh ranjau berduri..
Aku...
Akan tetap tegar melangkah..........

oleh: Azlan Juli
Cintailah orang tuamu sepenuh jiwa dan ragamu, kerana orang tuamu adalah orang yang paling mulia bagi dirimu
Learn more »

Puisi Bukan Ku Merayu

kusenandungkan lagu indah
kala ku pandang wajah mu
manis itu yang kutahu
itulah dirimu
jauh dalam lubuk hatiku
sepenuhnya ku ingin kamu
mencintamu, menyayangmu
hingga akhir hidupku
dengarkanlah hai sang putri
bukan ku hendak menghibur diri
namun inilah yang dikata hati
tak mungkin dapat ku pungkiri
seperti saat memandangmu
tersusun baris sajak untukmu
terbesit sekejap dalam anganku
keindahanmu selalu menggodaku
karya : hartoto
Cintailah orang tuamu sepenuh jiwa dan ragamu, kerana orang tuamu adalah orang yang paling mulia bagi dirimu
Learn more »

Nafas-Nafas Cinta

Ketika matahari mulai meredup kan sinarnya entah apa yang akan terjadi selanjutnya .
hujan malam ini begitu deras , dingin pun seakan mengikut sertakan beriringan dibelakangnya ..
semula kau yang menghembuskan nafas cinta dalam diri ini , kini punah entah kemana laksana bak ditelan bumi kau menghilang begitu saja .
tiada celah untuk ku menemuimu , tiada jalan untuk ku bersamamu .
Nafas cinta , yang dulu kau hembuskan sangat mesra kini berubah menjadi angin yang hanya datang lalu entah kemana ..
beh .. tak tau harus berbuat apa untuk ku mengucapkan dan menghembuskan nafas cinta yang sama ketika kita masih bersama ..
entahlah mungkin tuhan berkata lain bahwa nafas cintamu kan tergantikan oleh bidadari-bidadari kecil yang siap memangku mu hingga kau mampu menghembuskan nafas cinta yang sama …
Puisi Nafas Cinta .
oleh: Tiarcha
Cintailah orang tuamu sepenuh jiwa dan ragamu, kerana orang tuamu adalah orang yang paling mulia bagi dirimu
Learn more »